AZIMAH (JIMAT) ALAT MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH
Azimah atau orang sering menyebutnya Jimat, sesungguhnya adalah sebuah alat yang bagus untuk mendekatkan diri kepada allah. Kok bisa ya? Mungkin ada yang bertanya begitu. Baiklah akan ane jelaskan. Silahkan simak baik-baik, jangan mudah mengatakan syirik kepada orang yang memakai azimat. Rosul bersabda bahwa siapa yang mengatakan syirik, maka kalau orang yang dituduh itu tidak berlaku syirik maka akan berbalik kepada yang mengatakan. Camkan baik-baik!!!!
Azimat adalah sebuah alat yang mengandung kekuatan metafisika atau kekuatan supranatural atau kekuatan ghoib yang berguna untuk membantu meringankan masalah-masalah seseorang. Benda-benda yang dianggap sebagai jimat dilaporkan ditemukan di berbagai belahan dunia. Pada masyarakat Mesir Kuno, misalnya, ada macam-macam jimat yang ditemukan menempel pada mumi. Dua di antaranya adalah yang disebut Scarab sebagai lambang keabadian, dan Ankh berupa palang terbalik sebagai simbol kehidupan. Kedua model jimat ini masih digunakan di Barat. Di wilayah Polinesia terdapat Tiki, berupa benda kecil berbentuk ukiran tubuh manusia yang berhubungan dengan kelahiran. Jimat model ini juga masih populer di Barat. Sementara itu, benda-benda alamiah berbentuk aneh pun kerap dipakai sebagai jimat. Mulai dari logam, bulu, kain, kayu, tulang, kerang, gigi dan kuku binatang, sampai tanaman. Barang-barang itu diyakini menyimpan energi dari kekuatan alam. Sebagai contoh, bagi pria suku primitif Mocovi di Chaco, Amerika Utara, kuku rusa yang diikatkan di pergelangan kaki dan pinggang dijadikan sebagai jimat agar membuat mereka bisa berlari secepat rusa.Atau, kita tak perlu jauh-jauh mencari contoh. Di kalangan masyarakat kita pun ada kepercayaan yang nyaris serupa. Batu akik kecubung asihan dipercaya punya khasiat menolak penyakit menular, menambah rasa percaya diri, kewibawaan, dan kehormatan. Jenis akik ini biasanya juga dipakai sebagai jimat agar enteng jodoh.
Demikianlah aneka contoh azimat yang sering digunakan oleh manusia. Dari berbagai contoh diatas ada azimat yang dibuat oleh manusia itu sendiri. Sebagai contoh adalah ayat alqur’an dijadikan azimat oleh seseorang . Silahkan baca kitab al aufaq kalau pengen tahu tentang azimat dan khasiatnya. Bagaimana hukum azimat menurut agama islam?
Menurut agama kita ini ada ulama yang membolehkan azimat dan ada yang melarang, bahkan ada yang mengatakan azimat itu syirik. Semua ulama itu memakai dalil dalam berpendapat, jadi kita tidak usah meragukan semuanya. Kita tinggal mengikuti ulama yang mana, yang sesuai dengan hati nurani kita sendiri-sendiri. Toh ulama adalah pewaris para nabi, kita tinggal mengikutinya. Carilah ulama’ yang apabila kita berguru kepadanya dapat menambah hati kita semakin cinta kepada allah. Terserah mau pilih ulama yang mana. Kembali ke Azimat.
Menurut ulama’ salaf yang mayoritas di indonesia adalah Nahdlatul Ulama (NU), azimat itu boleh digunakan asalkan tidak melanggar syariat-syariat islam dan tidak menjadikan syirik seseorang. Rosul bersabda:
Dari Auf bin Malik al-Asja’i, ia meriwayatkan bahwa pada zaman Jahiliyah, kita selalu membuat azimat (dan semacamnya). Lalu kami bertanya kepada Rasulullah, bagaimana pendapatmu (ya Rasul) tentang hal itu. Rasul menjawab, ''Coba tunjukkan azimatmu itu padaku. Membuat azimat tidak apa-apa selama di dalamnya tidak terkandung kesyirikan." (HR Muslim [4079]).
Dalam At-Thibb an-Nabawi, al-Hafizh al-Dzahabi menyitir sebuah hadits:
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Apabila salah satu di antara kamu bangun tidur, maka bacalah (bacaan yang artinya) Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah SWT yang sempurna dari kemurkaan dan siksaan-Nya, dari perbuatan jelek yang dilakukan hamba-Nya, dari godaan syetan serta dari kedatangannya padaku. Maka syetan itu tidak akan dapat membahayakan orang tersebut." Abdullah bin Umar mengajarkan bacaan tersebut kepada anak­anaknya yang baligh. Sedangkan yang belum baligh, ia menulisnya pada secarik kertas, kemudian digantungkan di lehernya. (At-Thibb an-Nabawi, hal 167).
Dengan demikian azimat dapat dibenarkan dalam agama Islam. Memang ada hadits yang secara tekstual mengindikasikan keharaman meoggunakan azimat, misalnya:
Dari Abdullah, ia berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “'Sesungguhnya hizib, azimat dan pelet, adalah perbuatan syirik.” (HR Ahmad [3385]).
Mengomentari hadits ini, Ibnu Hajar, salah seorang pakar ilmu hadits kenamaan, serta para ulama yang lain mengatakan:
"Keharaman yang terdapat dalam hadits itu, atau hadits yang lain, adalah apabila yang digantungkan itu tidak mengandung Al-Qur’an atau yang semisalnya. Apabila yang digantungkan itu berupa dzikir kepada Allah SWT, maka larangan itu tidak berlaku. Karena hal itu digunakan untuk mengambil barokah serta minta perlindungan dengan Nama Allah SWT, atau dzikir kepada-Nya." (Faidhul Qadir, juz 6 hal 180-181)
lnilah dasar kebolehan membuat dan menggunakan azimat. Karena itulah para ulama salaf semisal Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Taimiyyah juga membuat azimat.
A-Marruzi berkata, ''Seorang perempuan mengadu kepada Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal bahwa ia selalu gelisah apabila seorang diri di rumahnya. Kemudian Imam Ahmad bin Hanbal menulis dengan tangannya sendiri, basmalah, surat al-Fatihah dan mu'awwidzatain (surat al-Falaq dan an-Nas)." Al-Marrudzi juga menceritakan tentang Abu Abdillah yang menulis untuk orang yang sakit panas, basmalah, bismillah wa billah wa Muthammad Rasulullah, QS. al-Anbiya: 69-70, Allahumma rabbi jibrila dst. Abu Dawud menceritakan, "Saya melihat azimat yang dibungkus kulit di leher anak Abi Abdillah yang masih kecil." Syaikh Taqiyuddin Ibnu Taimiyah menulis QS Hud: 44 di dahinya orang yang mimisan (keluar darah dari hidungnya), dst." (Al-Adab asy-Syar'iyyah wal Minah al-Mar'iyyah, juz II hal 307-310)
Namun tidak semua azimat dapat dibenarkan. Setidaknya, ada tiga ketentuan yang harus diperhatikan.
1. Harus menggunakan Kalam Allah SWT, Sifat Allah, Asma Allah SWT ataupun sabda Rasulullah SAW
2. Menggunakan bahasa Arab ataupun bahasa lain yang dapat dipahami maknanya.
3. Tertanam keyakinan bahwa ruqyah itu tidak dapat memberi pengaruh apapun, tapi (apa yang diinginkan dapat terwujud) hanya karena takdir Allah SWT. Sedangkan doa dan azimat itu hanya sebagai salah satu sebab saja." (Al-Ilaj bir-Ruqa minal Kitab was Sunnah, hal 82-83).
Nah mari kita simpulkan. Azimat yang menggunakan kalam allah, sifat allah,asma allah atau sabda rosulullah adalah azimat yang diperbolehkan. Dengan memakai azimat itu otomatis kita akan lebih mudah mengingat allah akan kekuasaannya. Jadi jangang mengatakan orang itu syirik? Oke sahabat. Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan(Wasilah/perantara/Thoriqoh) yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.”
(Q.S. Al maaidah: 35)
Dari ayat diatas kita diperintahkan allah untuk mencari jalan mendekatkan diri kepadaNya, ya salah satu jalan itu kita menggunakan azimat. Jadi dengan kita menggunakan azimat yang didalamnya ada ayat alqur’anul karim maka kita akan selalu ingat kepada allah karena ayat-ayat allah (Al qur’an) sebagai do’a dan dzikir kepada allah dan kita mendapatkan barokah dan rahmad dengan kita dzikir melalui azimat tersebut, seperti kebal, pengasihan, dan masih banyak lagi (tak terhitung dimata manusia) yang diberikan allah karena rahmadnya. Marilah kita selalu mendekatkan diri kepada allah!
Widodo H. I


HIDAYATUL IJAZAH
hidayatulijazah.blogspot.com

Comments

Posting Komentar